Tuesday, February 19, 2008

Pahlawan Asli Bukan Asal








Afghanistan pernah terancam kehilangan seluruh arsip film mereka saat kelompok Taliban berkeras membakar seluruh materi yang tersimpan di Arsip Film Nasional Afghanistan. Di masa gelap inilah Afghanistan kehilangan salah satu peninggalan sejarah terdahsyat di dunia, dua patung Buddha di lembah Bamyan itu. Selain itu, Galeri Nasional pun tak luput dari serangan Taliban yang menghancurkan sejumlah patung dan lukisan.


'Untung'nya, dalam kasus Arsip Film Afghanistan ini, ada enam pengurus yang sudah bertahun mengabdikan hidup mereka demi sejarah perfilman negara. Jauh-jauh hari sebelum Arsip Film diserang, keenam pria pekerja Arsip Film itu dengan cerdas membangun tempat penyimpanan darurat dan di sanalah mereka menyimpan semua negative film-film Afghanistan. Jadi ketika para penyerang datang, mereka sudah menyiapkan tumpukan can berisi copy dari film-film yang aslinya sudah tersimpan dengan aman itu. Ratusan copy film itulah yang habis dibakar.


Ketika ditanya apa yang menyebabkan keenam lelaki pengurus Arsip Film Afghanistan itu begitu nekat? Jawaban mereka sederhana, "Bangsa yang tak memiliki budaya adalah bangsa yang tak punya sejarah, dan bangsa tanpa sejarah tak layak disebut sebagai bangsa! Kami rela mati mempertahankan sejarah Afghanistan."


Nama keenam orang ini tak lantas melejit menjadi 'seleb', tapi yang jelas, mereka layak disebut pahlawan.







1 comment:

Jenny Jusuf said...

Setuju, mbak. Mereka lebih dari layak untuk disebut pahlawan.