Tuesday, January 29, 2008

Tentang Geografi, Global Televisi dan Oleh-Oleh

Di lobby hotel kami cuma ada satu pesawat televisi.
Di lobby hotel kami cuma ada satu komputer yang tersambung ke internet.

Lobby hotel itu juga 'dwifungsi' sebagai bar,
kami duduk di sana setiap pagi dan malam hari.
Mengantri internet sambil ngobrol kesana kemari,
bukan soal Eisenstein, bukan soal Bergman,
tapi soal Britney, Paris, atau Lindsay.

Hey, there goes Brad on CNN!
Inilah hasil global televisi,
Singapore itu bukan bagian Indonesia kan?
Inilah hasil global televisi,
Sejujurnya gue enggak tahu apa-apa soal Asia Tenggara,
Yang bicara ini editor film dari Romania,
To them we're all terrorists,
To us they're all communists,
Dan kami bisa tertawa sampai pagi.
Mentertawakan diri sendiri.
Kami lelah berbasa-basi.
Ini bukan soal geografi.
Ini soal realita hari ini.
Seolah kita serba tahu,
tapi sebetulnya tahu serba sedikit,
sedikit sekali.


Terima kasih buat global televisi,
dan tentunya halaman pertama site internet,
atau bisa juga gebyar blog yang diisi beragam opini.
Tapi punya opini kan belum pasti punya kredibilitas?
Itulah problem kita hari ini. Barangkali.


Jadi baiknya mungkin begini,
Kembalilah ke kodrat asal,
Jadilah diri sendiri,
Maka, ketika kita tertiup angin sampai ke negeri jiran,
di belahan dunia yang asing sama sekali,
kita bisa jadi satu orang, satu nama, satu pribadi,
yang ada disana akibat satu profesi,
dan kita punya sesuatu buat dibagi.


Dan ketika pulang ke kampung halaman,
kita juga punya sesuatu buat dibawa pulang.
Bukan buah tangan a la gantungan kunci,
Itu basi.


Tapi kesan atau impresi istilah kerennya barangkali,
yang sudah diam-diam kita curi,
dari mereka yang pernah berbagi dengan kita
pada suatu kali, di suatu tempat, dalam suatu masa,
yang bisa jadi berjarak 16 jam penerbangan dari sini.


Ketika kita membuka peta dunia sekali lagi,
kita bisa melihat, mengingat, dan mengenali ulang,
beberapa tempat yang kini jadi lebih punya arti.
Karena tempat itu, negara itu, kota itu,
kini berarti alamat rumah,
kampung halaman dari satu orang
yang kita kenali.










No comments: