Saturday, November 01, 2008

Parsial/Porno/Parno-(Tentang) Manajemen Kapok




Kita punya 'hobi' (atau 'penyakit'?) yang belum kunjung sembuh: melihat banyak hal secara serba sebagian. Alias parsial. Pembenaran yang paling gampang adalah dengan menganggap semua urusan sebagai 'tren'. Dengan cara ini, sebelum sesuatu jadi 'isu nasional' yang kadung telat dibenahi, kita ogah membicarakan hal tersebut-apapun itu.


Jauh sebelum UU Anti Pornografi disahkan, sudah ada sekelompok massa yang mulai mencoba membuka dialog soal ini. Sayangnya, mereka kurang ditanggapi. Kenapa? Barangkali karena waktu itu belum 'tren'. Seperti konsep omong kosong 'gaya hidup', urusan 'tren' ini kadung mengambil alih cara berpikir sebagian besar dari kita. Belum nge-tren? Lewat tren? Buat apa diomongin? Masalahnya, begitu RUU sudah menjelma menjadi UU, kita bicara hukum. Jadi aneh kalau baru sekarang ini semua orang meneriakkan protes. Pernah ada hukum berubah cuman karena takut ditereakin? Kayaknya belum tuh.. Jadi kita bisa apa? Satu kata: BELAJAR.


Belajar mengakui dan menggunakan hak politik,
Pemilu? Voting lah...
Ah, males, enggak paham program partainya,
Enggak kenal caleg nya,
Ya TUNTUT maunya yang seperti apa,
Programnya yang bagaimana?


Belajar paham yang terjadi di luar arus tren mode/fashion,
Hobi ngomong campur aduk Indonesia/Inggris?
Ini barangkali salah satu pertanda
kita memang maunya tidak punya hak politik..
Karena tidak ada yang menginstruksi kok
menanggalkan identitas secara suka rela...

Belajar mau tahu,
Cuek tidak juntrung bukan jamannya.
Teriak belakangan itu basi.
Urusan perbaikan bangsa dan negara
bukan cuman urusan penguasa versus
segelintir massa yang perduli.


Di luar sana orang sudah mulai bicara soal
hak akan informasi,
Tren? Enggak usah tren-trenan lah sekali ini,
Buat apa senantiasa trendi kalau
diam-diam jadi pelanggar hak azasi?
Gimana enggak kalau hak-nya sendiri tidak dipahami?
Dan karenanya terus-terusan dimanipulasi?
Diatas namakan sebagai 'demi kepentingan massa'..
Dibuatkan keputusan oleh segelintir orang yang tidak
kompeten sama sekali..
Dan mereka ini kita yang gaji.
Kapok?
Belajar melihat dari semua sisi dan dimensi,
Sebelum asal bunyi,
Dan lagi-lagi telat lagi.
Belajar manajemen kapok..










No comments: