Siapa tak kenal Pablo Neruda (1904-1973)? Penyair kelahiran Parral-Chile itu sekitar tahun 1927-1945 pernah melanglang buana, dan di satu masa bahkan menetap di Jalan Purbalingga, Jakarta. Kata kawan saya rumah itu sekarang ada dalam kondisi merana. Tapi tulisan ini bukan soal itu.
Salah satu puisi Neruda yang paling 'megang' istilah gaul sekarang adalah Tonight I Can Write. Tentunya banyak dari Anda yang akrab dengan judul ini. Tapi, bagi yang belum pernah dengar, saya kutip beberapa bait dari puisi itu di halaman ini,
Tonight I can write the saddest lines.
Write, for example, 'The night is starry
and the stars are blue and shiver in the distance.'
The night wind resolves in the sky and sings.
Puisi ini lumayan panjang, silakan browsing di internet untuk mencari kelanjutannya atau mampirlah ke toko buku dan carilah "Twenty Love Poems and A Song of Despair", karya Neruda tentunya. Kalau Anda lihat foto pria ganteng di tulisan ini, itu bukan saya copy dari katalog Armani. Sumpah. Foto itu adalah Pablo Neruda saat berusia 20-an. Di mana ada stock laki-laki seperti itu hari gini? Wah, itulah masalahnya. Neruda terlalu cepat mampir ke Jakarta! Tapi saya kan kerap bilang, kelihatannya kita memang lahir di jaman yang salah. Ha..ha...ha..
1 comment:
kita lahir di jaman yang salah..atau kita yang tidak menikmati dan atau membangun zaman inyh ?
Post a Comment